Tugas Psikologi Budaya (softskill-Gunadarma)
DELICA RAMADHANI
11510766/3PA04
PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Secara umum, pengertian Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya
dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubah
psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta
mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan
tersebut.
Pada hakikatnya, menurut Brislin, Lonner, dan Thorndike, (dalam Berry dkk, 1997:2) Psikologi Lintas Budaya adalah kajian empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku Berry dkk, (1997:2) psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis mengenai prilaku pengalamannys, sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.
Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah
kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus
memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian
pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan
antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan
banyak persoalan.
Definisi lainnya diberikan oleh Herskovits, yang mendefinisikan budaya
sebagai hasil karya manusia sebagai bagian dari lnnya (culture is the
human-made part of the environment). Artinya segala sesuatu yang
merupakan hasil dari perbuatan manusia, baik hasil itu abstrak maupun
nyata, asalkan merupakan proses untuk terlibat dalam lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun sosial, maka bisa disebut budaya. Tentu saja
definisi ini juga sangat luas. Namun definisi tersebut digunakan oleh
Harry C. Triandis, salah seorang pakar psikologi lintas budaya paling
terkemuka, sebagai dasar bagi penelitian-penelitiannya (lihat Triandis,
1994) karena definisi tersebut memungkinkannya untuk memilah adanya
objective culture dan subjective culture. Budaya objektif adalah segala
sesuatu yang memiliki bentuk nyata, seperti alat pertanian, hasil
kesenian, rumah, alat transportasi, alat komunikasi dan sebagainya.
Sedangkan budaya subjektif adalah segala sesuatu yang bersifat abstrak
misalnya norma, moral, nilai-nilai,dan lainnya.
Tujuan Lintas Budaya
Tujuan dari lintas-budaya psikolog adalah untuk melihat manusia dan perilakunya
dengan kebudayaan yang ada sangat beragam dengan kebudayaan yang ada disekitar
kita . untuk melihat kedua perilaku universal dan perilaku yang unik untuk
mengidentifikasi cara di mana budaya dampak perilaku kita, kehidupan keluarga,
pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya.
Hubungan lintas-budaya dengan ilmu lain
Psikologi lintas-budaya jelas memiliki semua persyaratan suatu upaya
interdisipliner. Di dalamnya dibahas legitimasi pengkajian suatu fenomen
dari beragam perspektif tanpa pengkhawatirkan reduksionisme. Konsep
terakhir ini sering muncul dalam perdebatan interdispliner untuk memapas
fenomena suatu disiplin ke arah penjelasan yang lebih dapat diterima
secara umum dalam disiplin mendatang yang “lebih mendasar”.
Untuk membantu kita melihat bagaimana psikologi lintas-budaya
berhubungan dengan disiplin lain. Dibelahan kiri terdapat
disiplin-disiplin pada aras populasi yang secara luas berkenaan dengan
pemaparan, penganalisisan, dan pemahaman terhadap cirri-ciri seluruh
populasi, kelompok atau kolekivitas. Dari disiplin-disiplin beraras
populasi ini, psikologi lintas-budaya dapat menarik sejumlah informasi
substansial. Informasi-informasi ini dapat dikembangkan ilmu psikologi,
berfungsinya individu, dan pemahaman terhadap variasi prilaku individu
yang tampil dalam populasi beragam budaya.
Cara mewawasi berbagai aras ini tidak lain untuk memaparkan alas an
yang sering dikemukakan bahwa secara luas antropologi, ekologi, dan
biologi merupakan disiplin–disiplin alamiah (naturalistik)
Dalam suatu analisis terperinci, Jahoda (1982, 1990) mengkaji
hubungan antropologi dan psikologi yang banyak hal merupakan hubungan
interdisipliner paling substansial. Kemudian disusul suatu periode
saling menolak, bahkan bermusuhan, dengan pengecualian pada bidang
“budaya dan kepribadian” (kini dikenal sebagai “antropologi psikologi”)
pada beberapa dasawarsa terakhir.
Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous, Psikologi Budaya dan Antrpologi
Psikologi Indigenous
Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia
psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan
konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan
sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman
mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan
konteks kebudayaan setempat.
Psikologi Budaya
Psikologi Budaya ialah memahami keragaman budaya yang
ada di dunia sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat
sosial dalam lingkup budaya tertentu. Sementara kalau dalam Psikologi Lintas
Budaya, pembahasannya seputar pengaruh lingkungan budaya terhadap perilaku
individu.
Antropologi
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang
sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
Hay mbaa boleh minta email atau kontak nya ??? Saya mahasiswi Gunadarma jurusan psikologi sedang menyusun skripsi saya mau minta bahan '' PI mba sebagai referensi saya apa bisa ? Terima kasih
ReplyDelete