Wednesday, January 22, 2014

Sistem Informasi dan Perencanaannya
(Psikologi Perkembangan)
KELOMPOK 6
Di susun Oleh :
1.      Daniah Rizkyka Rahmah        ( 11510667 )
2.      Delica Ramadhani                   ( 11510766 )
3.      Feni Suci Nurhani                   ( 12510721 )
4.      Nurul Aman                            ( 19510059 )
5.      Paula Yaniarista Danyatna      ( 15510329 )
6.      Virginia Indah Argarini          ( 19510441 )
7.      Yosua H.Tambun                    ( 18510691 )

Kelas : 4PA04


Proses bisnis konseling psikologi perkembangan
  
Proses Konseling Anak Pendiam dan Pemalu :
1. Administrasi
2. Assesment
3. Treatment
KETERANGAN :
1.      Proses 1 (Administrasi)
Proses awal dari konseling, dimana klien mengisi formulir pendaftaran.
Data Flow (DF) 1 : Data yang masuk dari klien untuk melakukan administrasi sebelum konseling, berupa (nama, jenis kelamin, usia, alamat, kunjungan).
2.      Proses 2 (Assesment)
Proses kedua dari konseling, dimana klien melakukan pemeriksaan psikologis berdasarkan keluhan-keluhan yang dialami klien.
Data Flow (DF) 3 : data yang masuk dari klien berupa (alasan konseling, keluhan-keluhan, dan latar belakang).
3.      Proses 3 (Treatment)
Proses akhir dari konseling, dimana klien diberikan penanganan terhadap keluhan-keluhan yang dialami klien.
Data Flow (DF) 4 : data yang masuk dari klien untuk melakukan assesment dan mengalir ke data store berupa (alasan konseling, keluhan-keluhan, dan latar belakang).
4.      Data Flow (DF) 2
Data yang masuk dari klien untuk melakukan administrasi dan mengalir ke data store berupa (nama, jenis kelamin, usia, alamat, kunjungan).
5.      Data Flow (DF) 5
Data yang masuk dari klien setelah melakukan assesment berupa (hasil diagnosa penyebab anak pemalu dan pendiam dan treatment behaviour untuk penanganan).
6.      Data Flow (DF) 6
Data yang masuk dari klien setelah melakukan assesment dan mengalir ke data store sebelum melakukan treatment berupa (hasil diagnosa penyebab anak pemalu dan pendiam dan treatment behaviour untuk penanganan).
7.      Data Flow (DF) 7
Data yang mengalir dari klien setelah melakukan treatment behaviour untuk selanjutnya membuat laporan konseling berupa (hasil treatment behaviour dan hasil perubahan perilaku pada klien).
8.      Data Flow (DF) 8
Data yang mengalir dari klien setelah melakukan treatment behaviour untuk selanjutnya membuat laporan konseling dan mengalir ke data store





Saturday, March 23, 2013

Bentik bentuk terapi

DELICA RAMADHANI/11510766/3PA04

 

Bnetuk-bentuk utama dalam terapi adalah  : 

TERAPI SUPPORTIVE

 Terapi suportif adalah jenis terapi yang dimaksudkan untuk memberi dorongan, semangat dan motivasi agar klien tidak merasa putus asa. Terapi ini bertujuan untuk menguatkan daya mental yang ada, mengembangkan mekanisme yang baru dan lebih baik untuk mempertahankan control diri dan mengembalikan keseimbangan untuk menyesuaikan diri yang lebih sesuai, itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 

- Menduakkan daya tahan mental yang ada 

- Mengembangkan mekanisme yang baru dan lebih baik 

- Mempertahankan control diri

- Mengembangkan kesimbangan adaptif (kemampuan untuk menyesuaikan diri) jenisnya dapat berupa:  Kararsisi yaitu Membiarkan klien mengeluarkan isi hatinya, sehingga perasaan kecemasan klien menjadi berkurang. Hingga pada akhirnya klien dapat melihat permasalahan yang dihadapi sesuai dengan porsinya.

Dari hasil katarsi ini klien mau berterus terang tentang masalah yang dihadapinya dan si pemberi terapi mengerti keadaan dari klien, dan juga kemauan dari klien itu sendiri untuk mau berbagi dengan teman dekatnya sehingga klien tidak terlalu tertekan dengan masalah yang dihadapinya. Apabila klien sudah merasa baikan maka dapat diteruskan dengan terapi lainnya lagi.

REEDUCATIVE 

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan    usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. 2
Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut:
a. Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
b. Terapi sikap (attitude therapy)
c. Terapi wawancara (interview therapy)
d. Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer)
e. Konseling terapetik
f. Terapi case work
g. Reconditioning
h. Terapi kelompok yang reedukatif
i. Terapi somatik 2 

RECONSTRUCTIVE 

Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :

  • Psikoanalisis

  • Pendekatan transaksional (transactional therapy)

  • Penyembuhan analitik berkelompok

Perbedaan antara konseling dengan psikoterapi

DELICA RAMADHANI/11510766/3PA04

Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama.

Dan adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada prilaku yang sangat substanstib.

Berikut perbedaan konseling dan psikoterapi menurut para ahli :

No.

Perbedaan pada

Konseling

Psikoterapi

Ahli

1.

Pendekatan pemberian bantuan

- Pemberian dorongan (supportive)


- Pemberian pemahaman secara reedukatif (insight-reedukative)

- Pemberian pemahaman secara rekonstruksi (insght-recontructive)

Hansen

2.

Intenstas masalah

-Problem ringan: ketidakmatangan, ketidaksatabilan emosioanl dll

-Problem berat: konflik yang serius, gangguan perasaan

Schneiders

- Individu normal

-Individu kurang normal

Vance dan Volsky

-Peran dalam kehidupan

-Konflik interpersonal yang mendalam

Hansen

-Kecemasan normal dan krisis situasional dalam sehari-hari

-Orang mengalami tekanan emosional kronis

Nugent

3.

Cara penanganan

-Lebih berorientasi pada klien, mementingkan hubungan dengan pendekatan humanistik

- Berorientasi pada terapi, menggunakan teknik yang spesifik dengan psikoanalisis/ behavioristik dan penanganan medis

Nelson-Jones

-   psikolog

- psikiater

Black